Kapal Selam Nanggala-402 milik TNI AL mengalami insiden hilang kontak sekitar 60 mil atau 95 kilometer di perairan sebelah utara Bali. Saat insiden tersebut terjadi, kapal yang dikomandoi Letkol laut (P) Heri Octavian hendak mengikuti latihan penembakan torpedo SUT.
Hingga kini, proses pencarian terhadap kapal selam tersebut terus dilakukan. Bahkan, TNI telah mengirimkan KRI Rigel dari Dishidros Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau untuk membantu pencarian dengan menggunakan side scan sonar.
Sejenak kita lupakan insiden yang membuat kita masyaratakat Indonesia tersayat hati merasakan duka Indonesia yang paling dalam. Nah kali ini Sekolah Penerbangan IEFA Semarang akan memberikan tips bagaiamana cara menyelamatkan diri saat kapal tenggelam. Yukk langsung saja simak artikel dibawah ini :
1. Tetap tenang
Hal terpenting untuk menyelamatkan diri dari kapal tenggelam adalah tetap tenang. Jika Anda dalam keadaan panik, cobalah untujk menarik napas dalam. Kepanikan akan membuat Anda berpikir melakukan penyelamatan dan mengalami bahaya lebih besar.
2. Temukan pelampung
Saat kapal yang Anda tumpangi tenggelam, sebisa mungkin berupayalah untuk menemukan pelampung. Ada beberapa jenis pelampung, seperti pelampung penyelamat, pelampung keras, dan rakit yang dapat digelembungkan. Pelampung akan membuat Anda bertahan lebih lama di air. Jika tidak menemukan pelampung, cari benda-benda yang dapat membuat Anda mengapung. Anda juga bisa mencari puing-puing kapal yang bisa digunakan untuk tetap terapung seperti daun pintu atau serpihan kapal yang masih terapung.
3. Lompat dari kapal
Jika harus melompat dari kapal, pastikan Anda tetap memakai sepatu. Sebelum melompat, pastikan tidak mendarat di atas orang atau benda lain. Untuk posisi melompat yang sebaiknya dilakukan yakni: Letakkan salah satu lengan pada perut Anda, lalu genggam siku yang satunya. Gunakan tangan yang lain untuk menutupi hidung Lompatlah sejauh mungkin Saat jatuh, silangkan kaki dan cobalah masuk ke air dengan telapak kaki lebih dulu. ( hal ini tidak bisa dilakukan oleh kapal selam )
4. Menjauh dari kapal, jika ukurannya besar.
Kapal besar cenderung menciptakan efek menyedot dan menghisap semua yang tenggelam. Akibatnya, semakin besar kapal, Anda harus menyingkir dari kapal saat kapal itu tenggelam. Hal ini penting karena kapal besar bisa menyedot Anda meskipun memakai pelampung penyelamat. Untuk menyingkir dari kapal, ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan: Gunakan gaya dada untuk berenang menjauhi kapal Tendang kuat-kuat dengan kaki Anda Jika Anda tidak pandai berenang, tetap tenang, berjalanlah di dalam air, dan pelan-pelan menjauh dari kapal tenggelam.
5. Hindari Hipotermia
Selain tenggelam, hipotermia merupakan ancaman terbesar bagi keselamatan Anda setelah kapal tenggelam. Paparan terhadap air dingin akan menurunkan suhu tubuh. Jika suhu tubuh terlalu rendah, tubuh akhirnya akan mati rasa dan berisiko menyebabkan meninggal dunia. Beberapa hal ini bisa dilakukan untuk mencegah hipotermia: Jika Anda berada di permukaan air dengan alat pelampung dan bukan di atas rakit, rapatkan lutut Anda ke dada. Hal ini akan membantu menjaga panas tubuh. Jika Anda bersama orang lain di permukaan air atau di atas rakit, tetaplah bersama-sama, dan saling berpelukan. Tetaplah berpakaian. Meskipun basah kuyup, pakaian membantu menjaga suhu tubuh Anda.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai IEFA Semarang bisa menghubungi hotline 085725866077 dan jangan lupa kunjungi akun akun sosial media kami di :
instagram : Iefa Semarang
Facebook : Iefa Semarang
Tiktok : @iefasemarang
Youtube : Iefa Semarang